Selasa, 22 Oktober 2013

Hari Raya Idul Adha di Masjid Nurjannah

Diposting oleh Unknown di 04.52
Hari Raya Idul Adha selalu identik dengan penyembelihan kurban di tempatku. Sama halnya seperti Hari Raya Idul Fitri, hari raya ini juga selalu aku rindukan. Terutama bersama keluarga di rumah. Hari Raya Idul Adha memang berbeda dengan Idul Fitri, karena pada hari raya ini tidak ada acara salam-salaman dan bertamu ke sanak saudara, tetangga, atau teman. Tapi pada hari raya ini semua umat Islam yang memperingati Idul Adha sibuk melakukan penyembelihan hewan kurban.

Mungkin di sini lebih enaknya akan aku ceritakan tentang perayaan Idul Adha di kampung halamanku.
Sebelum hari raya Idul Adha tiba, keluargaku berembuk untuk memilih hewan apa yang akan dijadikan kurban. Selama bertahun-tahun lamanya, hewan kurban yang disembelih memang bukan dari satu keluarga saja. Tapi hasil patungan dari beberapa orang. Hewan kurban yang disembelih itupun tidak hanya untuk keluarga saya saja. Namun juga dibagikan pada tetangga-tetangga saya yang membutuhkan dan kurang mampu.

Proses penyembelihan hingga pemotongan daging pun, aku rasa sama seperti di tempat-tempat lainnya. Para bapak-bapak yang menyembelih dan menguliti hewan kurbannya, sementara itu para ibu yang memotong dan menimbang dagingnya. Selain itu, di sana ada teman-teman saya putra maupun putrid semuanya ikut membantu. Teman-teman saya yang putra membantu para bapak-bapak dan menguliti atau membuang kotoran dari hewan kurban itu. Sedang teman-teman putrid saya membantu memasukkan daging yang sudah dipotong dan ditimbang ke dalam plastik-plastik untuk kemudian dibagikan. Daging yang sudah berada dalam plastik itu kemudian dipisahkan. Biasanya setiap keluarga mendapatkan 1 kg daging.
Setelah semuanya dipisahkan berdasarkan kelompoknya masing-masing. Aku dan teman-teman saya diberikan tugas untuk mengantarkan daging-daging itu ke rumah-rumah .
Kami senang bisa ikut membantu dengan membagikan daging-daging kurban itu. Tapi kami lebih senang saat melihat orang yang mendapatkan daging kurban itu juga merasa senang, karena telah mendapatkan daging kurban itu untuk mereka santap bersama anggota keluarganya.

Yang ke Masjid Tetangga saya :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

BettySeptida Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos